Selasa, 13 Oktober 2009

Tampilan Elektronik pada Pakaian Anda

Dalam dunia elektronika, kita mengenal apa yang disebut sebagai LED (Light Emiting Device), yaitu sebuah dioda yang jika dihubungkan dengan tegangan listrik akan memancarkan cahaya. Orang awam sering kali menyebut LED ini sebagai 'lampu kecil' karena memang bentuk dan fungsinya seperti lampu.

Pada masa pengembangannya, para ahli juga melakukan beberapa inovasi pada LED sehingga terciptalah Organic Light Emiting Device (OLED). Para ahli beranggapan bahwa OLED dapat mengubah cara manusia menerangi rumahnya dan merancang pakaian mereka. Sebenarnya apa sih hubungan antara inovasi bidang elektronika ini dengan dunia fashion design??? Sebelum mengetahui hal ini lebih lanjut, akan lebih memudahkan kalau kita mengenal lebih jauh mengenai seperti apakah OLED itu.

OLED adalah sebuah alat yang berupa film plastik tipis yang dapat menghantarkan listrik dan menciptakan tenaga solar. Karena bentuk dari OLED yang sangat tipis dan fleksible, maka memudahkan layar tampilan elektronik berbahan dasar OLED dibuat dengan mudah pada hampir setiap material, termasuk juga kain.


OLED terdiri dari 4 tipe, yaitu Transparent OLED, Top-emitting OLED, Foldable OLED, dan White OLED.
Untuk lebih jelas melihat seperti apa bentuk dan karakteristik dari OLED, di bawah ini adalah struktur salah satu tipe OLED.









Top-emitting OLED memiliki substrat yang tidak tembus cahaya, bersifat memantulkan cahaya, cocok untuk merancang active-matrix design. Dunia industri sering menggunakan OLED ini pada Smart Card.

Kembali ke topik awal mengenai penggunaan OLED pada rancangan pakaian  manusia, tipe OLED yang digunakan adalah Foldable OLED. OLED jenis ini memiliki substrat berupa foil atau plastik yang sangat fleksibel, sangat ringan dan tahan lama. Alat ini digunakan pada telepon genggam dan PDA untuk mengurangi resiko mudah rusak. Tampilan Foldable OLED dapat ditambahkan pada kain untuk menciptakan sebuah 'smart clothing', seperti outdoor survival clothing yang diintegrasikan dengan computer chip, telepon genggam, dan GPS receiver yang menggunakan layar tampilan dengan OLED pada pakaian mereka. 


Dari segi estetika OLED juga dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengubah warna, corak atau tulisan pada baju, sehingga kita dapat memiliki baju yang lebih trendy dan selalu up to date tanpa harus mengeluarkan banyak uang.








Selasa, 06 Oktober 2009

Teknologi Alternatif untuk Tunanetra : Melihat dengan Lidah

 Saat ini lidah tidak saja berfungsi sebagai indera pengecap namun bisa juga sebagai pembantu indera penglihatan. Sebuah instrumen baru yang dikembangkan para ilmuwan bisa mengirimkan input visual melalui lidah. Hal ini membantu tunanetra dapat merasakan dan mengenali beragam hal yang berada di sekitar mereka.


Perangkat canggih ini bernama BrainPort, ditempatkan pada lidah layaknya seseorang mengulum permen lolipop. Alatyang pertama kali dikembangkan oleh Paul Bach-y-Rita ini mengambil informasi yang dikumpulkan oleh sebuah kamera digital yang terpasang pada sepasang kaca mata. Kemudian, kaca mata tersebut mengirimkan aliran elektroda yang tertangkap oleh si "lolipop".




Setelah itu, kamera menyampaikan informasi mengenai penampakan objek cahaya yang diangkap kamera ke unit terkecil cellphone. Selanjutnya, unit ini mengubah informasi cahaya menjadi bentuk rangsangan elektrik. Cara kerja alat ini bisa dibilang menggantikan cara kerja retina pada mata.

Unit tersebut kemudian mengirimkan informasi ke 400 mikroelektroda 400 yang tersusun pada BrainPort. Mikroelektroda menstimulasi syaraf pada lidah sehingga pengguna serasa mengulum permen  yang seakan "meletup-letup" di lidah mereka.

 Tertarik mempunyai alat yang bisa membuat lidah bisa "melihat"? Siap-siaplah untuk mengeluarkan uang $10000 dari kantong anda untuk memiliki BrainPort.

http://www.youtube.com/watch?v=OKd56D2mvN0

Kategori : Health